Jakarta, 30 Desember 2021. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menggelar public expose tahunan secara daring. Manajemen yang diwakili oleh Direktur Utama, FX Poerbayu Ratsunu dan Direktur Keuangan & Manajemen Risiko, Asep Mudzakir memaparkan kinerja perusahaan dan strategi manajemen.
Dalam paparannya, Poerbayu menyampaikan perolehan nilai kontrak baru WSBP pada akhir tahun 2021 diproyeksikan sebesar Rp2,7 Triliun, di mana Perusahaan hingga November 2021 berhasil membukukan Nilai Kontrak Baru sebesar Rp1,7 Triliun. Perolehan kontrak baru ini didominasi dari proyek dari Grup Waskita sebesar 78%. Beberapa proyek yang didapat berasal dari proyek Grup Waskita antara lain Proyek Jalan Tol Cimanggis-Cibitung seksi 2, Proyek Jalan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung Paket II, Proyek Jalan Tol Tebing Tinggi-Parapat, dan proyek lainnya.
Kemudian untuk porsi proyek eksternal dari BUMN, Pemerintah, dan Swasta sebesar 22% diperoleh dari beberapa proyek besar JPM Sudirman-Dukuh Atas, Pembangunan Gedung Kantor OJK Regional 7, dan Proyek Jalan Tol Semarang. Selain itu juga WSBP juga memulai ekspansi luar negeri dengan pengerjaan Proyek Thilawa Shipyard Myanmar Fase III. Ini merupakan proyek perdana di luar negeri sehingga perusahaan memiliki peluang untuk mendapatkan proyek sejenis ke depannya.
Adapun proyeksi nilai kontrak dikelola hingga Desember sebesar Rp6,6 triliun, sementara perusahaan juga memproyeksikan pendapatan usaha sebesar Rp1,2 hingga 1,3 triliun di tahun 2021.
Lebih lanjut, Asep Mudzakir selaku Direktur Keuangan & Manajemen Risiko memaparkan program restrukturisasi keuangan yang dilakukan dengan para kreditur. “Proses Restrukturisasi WBP akan dilakukan melalui mekanisme Master Restructuring Agreement yang diharapkan akan disepakati oleh seluruh kreditur untuk menjaga going concern perusahaan. Kami menargetkan proses ini dapat selesai pada Kuartal I/2022” ujar Asep.
Selain itu, program transformasi secara holistik juga tengah berjalan, untuk mewujudkan keberhasilan model bisnis baru perusahaan. WSBP juga membentuk tim transformation office untuk mengawal proses transformasi dan memonitor kemajuan dari implementasi inisiatif-inisiatif baru. Transformasi bisnis ini memiliki 3 pilar utama yaitu Portfolio & Innovation, Lean & Digital, dan Liquidity Management. “Dengan transformasi ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja secara berkelanjutan dengan fundamental keuangan yang kuat,” tambahnya.
Selain itu, untuk memastikan going concern dan pertumbuhan berkelanjutan WSBP juga berkomitmen untuk memperkuat tata kelola dan manajemen risiko. Kini, fungsi manajemen risiko telah ditegaskan pada level Direksi melalui penetapan Direktur Keuangan & Manajemen Risiko. WSBP juga membentuk komite investasi dan manufaktur untuk meningkatkan penerapan fungsi check and balances dalam pengambilan keputusan.
Strategi-strategi tersebut akan direalisasikan dengan sebaik mungkin oleh Manajemen WSBP. Dengan keahlian yang didukung dengan berbagai pengalaman Manajemen Baru ini membangun motivasi dan semangat bagi seluruh Insan WBP untuk bersama kembali membuat WBP berkinerja unggul.