Jakarta, Februari 2024. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) tengah mengerjakan suplai produk unggulan untuk kemajuan pembangunan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yaitu Proyek Pembangunan Bendungan Mbay Paket I.  Bendungan ini memiliki luas genangan 499,55 ha yang bersumber dari Sungai Aesesa dengan kapasitas tampung sebesar 51,74 juta m3.

Fandy Dewanto, Vice President of Corporate Secretary menyatakan ini bentuk komitmen WSBP dalam mendukung program pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR RI dalam program ketahanan pangan dan ketersediaan air di NTT. “Kami meraih kontrak sebesar Rp 12,49 miliar dari Waskita – Bumi Indah KSO sebagai pemilik proyek,”tambahnya.

Pada proyek ini, WSBP menyuplai precast PC-I Girder panjang 40,8 m sebanyak 25 bentang yang dikirimkan dari Precast Plant Prambon di Sidoarjo. Dengan lokasi yang strategis ini, Precast Plant Prambon mampu menyuplai produk berbagai produk precast dengan tepat waktu dan mutu produk yang terjaga ke wilayah Indonesia.

Proses produksi akan dilakukan pada akhir Februari 2024 dan ditargetkan selesai pada akhir Maret 2024. “Saat ini kami tengah mempersiapkan untuk memulai proses produksinya,”kata Fandy. Nantinya produk ini akan dikirimkan secara bertahap ke lokasi proyek. “Kami targetkan WSBP menyelesaikan suplai produk ini pada akhir April 2024,”ujarnya.

Keberadaan sumber daya dari Plant yang optimal, WSBP optimis dapat memenuhi kebutuhan suplai untuk proyek tersebut dan dapat diselesaikan sesuai dengan target. Hal ini juga didukung dengan implementasi prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta proses quality control yang baik, sehingga perusahaan memastikan bahwa produk yang disuplai ke proyek sesuai dengan standar.

WSBP juga terus melakukan inovasi dan produksi dengan hasil produk-produk yang terbaik & berkualitas. Hal ini terus dilakukan untuk tetap menjaga kepuasan para pelanggan WSBP. Kualitas produk yang baik dan pengiriman tepat waktu merupakan salah satu keutamaan untuk menjaga relasi WSBP dengan pemilik proyek. Tidak hanya itu, WSBP juga selalu menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Tata Kelola Manajemen Risiko dalam setiap kegiatan operasional yang dilaksanakan.

“Nantinya dengan adanya Bendungan Mbay ini, diharapkan dapat dioptimalkan fungsinya untuk menyuplai air irigasi pada lahan pertanian khususnya di Kabupaten Ngagekeo,”tambahnya. Pembangunan Bendungan Mbay menambah jumlah tampungan air berupa bendungan yang dibangun Kementerian PUPR RI di Provinsi NTT.

Seperti diketahui ketersediaan air adalah faktor penting di wilayah seperti NTT dengan curah hujan lebih rendah. Sehingga pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Harapannya WSBP dapat terus berkontribusi untuk pembangunan infrastruktur di banyak wilayah di Indonesia, apalagi di wilayah yang masih belum terekspos infrastruktur yang memadai.